Sunday, November 6, 2022

Penelitian Kualitatif pt. 05

 Analisis Konten (Penelitian Kualitatif pt. 05)

Hello everyone!! Welcome to my blog.

Kali ini aku akan membahas mengenai materi Penelitian Kualitatif (pt.05) untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Kualitatif offering P7 yakni tugas Deskripsi Novelty dan Analisis Kritis Artikel.

Artikel yang aku gunakan membahas mengenai “MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA DAKWAH (Analisis Isi Konten Pada Akun @kpopers.hijrah)”. Yuk simak penjelasannya..

Analisis Kritis :

- Penelitian ini bertujuan untuk  melihat seperti apa penyusunan pesan dakwah yang terdapat pada konten akun instagram @kpopers.hijrah dengan melakukan analisa terhadap konten. 

- Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan bentuk penelitan kepustakaan, yang mana penelitian ini nantinya akan menjelaskan tentang penyusunan pesan dakwah yang terdapat pada konten akun instagram @kpopers.hijrah.

- Pendahuluan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kehadiran media sosial dapat membantu manusia dalam berkomunikasi, terlebih pada saat sekarang ini, dimana virus Covid-19 melanda di berbagai Negara yang mengharuskan manusia untuk tetap berada didalam rumah. Dalam hal ini, untuk penyampaian materi dakwah secara konvensional harus dialihkan ke media virtual seperti zoom, google meet dan juga media sosial seperti whatsapp, instagram, telegram dan youtube. Saat ini media yang banyak digunakanpara aktivis dakwah ialah Instagram. Saat ini dapat kita temukan banyak aktivis dakwah, baik dalam bentuk individu maupun komunitas sudah mengimbangi dakwahnya dengan kemajuan teknologi, seperti YukNgaji, Ustadz Felix Siaw, Hijab Alila, Qoonit, dan masih banyak lagi. Hal ini menjadi suatu kecemasan baru bagi para pendakwah hingga ulama, dikhawatirkan akan menyebabkan adanya krisis aqidah bagi seorang muslim dan muslimah. Sejumlah ulama mulai gencar menyampaikan pesan dakwahnya terkait fenomena Korean Wave ini, seperti Ustadz Abdul Somad yang mengatakan bahwa “apa yang selalu kita lihat, apa yang selalu kita dengar, itulah yang akan datang pas sakaratul maut” (Somad, 2020). Dalam menghadapi arus Korean Wave, maka komunitas kpopers hijrah juga membuat akun instagram yang ditujukan khusus kepada penggemar Hallyu (istilah lain dari Korean Wave). Misalnya saja seperti akun instagram @kpopers.hijrah yang penulis jadikan subjek dalam penelitian ini. Pada akun instagram @kpopers.hijrah konten yang diberikan memiliki tema yang berbeda setiap bulannya yang dimulai pada bulan Juli 2020. Dampak yang ditimbulkan dari fenomena hallyu ini tak hanya membuat khawatir para pendakwah dan sejumlah ulama, peneliti sendiri juga merasa khawatir akan bagaimana nasib generasi millennial dan generasi yang akan datang dikemudian hari. Dikarenakan untuk saat ini saja generasi millennial sudah mulai menunjukkan dampak dari fenomena hallyu ini, seperti yang sudah penulis uraikan diatas bahwa hal-hal yang berbau Korea kini tengah menjadi trend dikalangan millennial. Maka dari itu, peneliti ingin mengangkat fenomena ini sebagai sebuah penelitian, dengan melakukan analisis isi pesan yang terdapat pada konten @kpopers.hijrah, agar pesan dakwah yang disampaikan dapat diterima oleh sasaran dakwah yang dalam hal ini sasaran dakwahnya adalah penggemar Korean Wave.

- Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini berupa analisa beberapa konten yang terdapat pada konten akun instagram @kpopers.hijrah yang berfokus pada penyusunan pesan dakwah. Penyusunan pesan dakwah tersebut terbagi menjadi 3 poin utama yang disusun berdasarkan teori Logika Penyusunan Pesan oleh Barbara O’Keefe, yaitu (1) Logika ekspresif Pada konten yang diunggah oleh akun instargram @kpopers.hijrah, logika ekspresif ditandai dengan adanya ungkapan perasaan oleh komunikator, namun untuk logika ekspresif pada konten @kpopers.hijrah hanya sedikit bagian saja, dikarenakan akun kpopers hijrah lebih banyak mengaitkan isi pesan dengan aturan-aturan yang sesuai dengan ajaran Islam. (2) Logika konvensional Untuk logika konvensional pada konten akun @kpopers.hijrah ditandai dengan adanya kutipan hadits, penggalan ayat Al-Qur’an serta penggunaan bahasa yang formal. (3) Logika retorika Untuk logika retorika, isi pesan pada konten @kpopers.hijrah ditandai dengan adanya kalimat ajakan, kalimat bujukan, serta kalimat pertanyaan yang mengharapkan adanya efek dari target audience.

Novelty :

Pada artikel tersebut ditemukan noveltynya. Penelitian ini membahas mengenai pesan dakwah terkait fenomena Korean Wave dengan melakukan analisis isi pesan yang terdapat pada konten @kpopers.hijrah, agar pesan dakwah yang disampaikan dapat diterima oleh sasaran dakwah yang dalam hal ini sasaran dakwahnya adalah penggemar Korean Wave.

Thank you everyone!!

Artikel MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA DAKWAH (Analisis Isi Konten Pada Akun @kpopers.hijrah) bisa diakses disini

No comments:

Post a Comment

[11] Pengembangan Instrumen Pengukur HOTS

Hello everyone!! Welcome to my blog. Kembali lagi bersama aku Nahda.. Kali ini aku membahas mengenai Langkah Pengembangan Instrumen Pengukur...