Model-model Pembelajaran Inovatif (bagian 2): cooperative and collaborative learning
Hello everyone!! Welcome to my blog.
Perkenalkan aku Nahda Hisanah, mahasiswi Prodi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang Angkatan 2020.
Kali ini aku akan membahas mengenai materi Model-model Pembelajaran Inovatif (bagian 2): cooperative and collaborative learning untuk memenuhi tugas mata kuliah Model Pembelajaran Inovatif offering P9 yakni tugas Deskripsi Novelty dan Analisis Kritis Artikel.
Analisis Kritis :
-Rumusan masalah : Kelemahan yang terjadi pada proses pembelajaran yang menyebabkan kurangnya kemampuan berpikir kritis pada siswa adalah siswa lebih sering belajar dengan mengulang bacaan daripada menguji diri untuk lebih memahami isi pelajaran dengan cara yang berbeda. Keterampilan berpikir pada siswa kurang terasah karena siswa masih terbiasa mencontoh apa yang diberikan oleh guru, belajar dengan mengulang bacaan, tanpa mau berfikir untuk menemukan cara belajar sendiri yang lebih mudah dipahami, sehingga ketika siswa diberikan masalah yang berbeda, mereka akan kesulitan menyelesaikannya. Artinya, kemampuan berpikir siswa masih terbatas pada hal-hal yang dicontohkan.
-Tujuan penelitian : meneliti pencapaian hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran kolaboratif pada pembelajaran fisika, serta untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi kolaboratif terhadap pencapaian hasil belajar fisika siswa.
-Metode : Jenis penelitian yang dilakukan berdasarkan dengan masalah dan tujuan yang akan dicapai adalah quasi eksperiment research (eksperimen semu). Pada penelitian eksperimen semu peneliti tidak mampu mengontrol secara ketat variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
-Rancangan penelitian : Posttest only control group design. Dimana kedua kelas akan diberikan posttest diakhir pembelajaran. Berdasarkan desain tersebut penelitian ini menggunakan 2 kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian ini perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen diterapkan dengan pembelajaran kolaboratif, sedangkan pada kelas kontrol tidak diterapkan pembelajaran kolaboratif. Pada akhir penelitian ini di kedua kelas diberikan tes tertulis untuk melihat hasil belajar siswa. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik yang peneliti gunakan yaitu purposive sampling, kemudian dilanjutkan dengan cluster random sampling.
-Hasil penelitian : Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan yaitu penerapan strategi kolaboratif dalam pembelajaran fisika pada kelas eksperimen di kelas X. Sesudah melakukan analisis data penelitian tersebut dan didapatkan bahwa terdapat pengaruh yang berarti dari penerapan strategi pembelajaran kolaboratif dalam pembelajaran fisika terhadap pencapaian hasil beajar siswa kelas X di SMAN 12 Padang. Hal ini ditunjukkan dari hasil belajar siswa pada kelas ekspermen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol setelah diberikannya perlakuan yang berbeda antara kedua kelas sampel tersebut.
Novelty :
Kurikulum 2013 revisi 2017, siswa dituntut mencapai kompetensi keterampilan 4C, yaitu: 1) critical thinking (berpikr kritis), 2) collaboration (berkolaborasi), 3) creativities (kreatif), dan 4) communication (berkomunikasi). Berkenaan pada kemampuan kolaboratif, dalam dunia pendidikan pembelajaran kolaboratif cukup popular diterapkan disekolah maupun perguruan tinggi. Siswa yang berbeda-beda mampu bekerjasama dan saling berbagi dalam kegiatan pembelajaran, baik antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan bahan belajar, dan lain sebagainya. Pada penelitian ini peneliti mengembangkan collaborative learning untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai proses pengembangan pemahaman berpikir, kepercayaan diri berani mengemukakan pendapatnya, dan mampu bekerja sama dengan teman-temannya.
Thank you everyone!!
Artikel yang dibahas bisa diakses disini
No comments:
Post a Comment