Tuesday, February 28, 2023

[6] Model Pembelajaran Inovatif

 Model-model Pembelajaran Inovatif (bagian 3): STEM and STEAM Approach

Hello everyone!! Welcome to my blog.

Perkenalkan aku Nahda Hisanah, mahasiswi Prodi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang Angkatan 2020.

Kali ini aku akan membahas mengenai materi  Model-model Pembelajaran Inovatif (bagian 3): STEM and STEAM Approach untuk memenuhi tugas mata kuliah Model Pembelajaran Inovatif offering P9 yakni tugas Deskripsi Novelty dan Analisis Kritis Artikel.

Analisis Kritis :

-Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar fisika melalui pendekatan STEM berorientasi HOTS di SMAN Kota Bengkuku pada materi usaha dan energi. Produk yang dihasilkan berupa bahan ajar yang dapat digunakan guru dan siswa.

-Rumusan Masalah : Masalah yang sering muncul dan dialami oleh peserta didik dalam pembelajaran adalah kesalahpahaman dalam mempelajari materi fisika. Penyebabnya karena pendidik hanya mengajarkan fisika yang bersifat abstrak melalui pembelajaran di kelas dan kurang dilengkapi dengan proses eksperimen laboratorium (praktikum). Kualitas pembelajaran fisika ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu ketersediaan sarana, alat dan bahan laboratorium dan media pembelajaran yang baik untuk melaksakan proses pembelajaran.

-Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development) dengan metode Sugiyono Level 1 yang dimodifikasi.

-Validasi produk dilakukan oleh ahli dengan menggunakan angket. Hasil validasi menunjukkan bahwa bahan ajar fisika ini dikategorikan sangat layak digunakan dengan persentase capaian 83,25%. Persentase tersebut merupakan rata-rata dari aspek penilaian materi 82,5%, aspek penilaian HOTS dan penilaian pendekatan STEM 81%, aspek penilaian bahasa 86% dan aspek penilaian media 84%.

-Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkanlah kesimpulan yaitu: 1) karakteristik bahan ajar fisika melalui pendekatan STEM berorientasi HOTS antara lain terdapat soal-soal yang mengacu pada taksonomi Bloom C4, C5. dan C6, terdapat aktivitas siswa berupa proyek berbasis STEM; 2) kelayakan bahan ajar fisika melalui pendekatan STEM berorientasi HOTS berdasarkan aspek penilaian materi, aspek penilaian HOTS dan penilaian pendekatan STEM, aspek penilaian bahasa dan aspek penilaian media yaang dilakukan oleh 2 orang judgement ahli didapatkan presentase rata-rata yaitu 83,25% dan berada dalam kategori sangat layak.

Novelty :

Novelty yang didapatkan dari artikel tersebut adalah  penggunaan bahan ajar dengan pendekatan saintifik belum mendukung atau mengacu terhadap HOTS (Higher Order Thinking Skill) melalui pendekatan STEM.

Thank you everyone!!

Artikel yang dibahas bisa diakses disini

Tuesday, February 21, 2023

[5] Sintaks Model Cooperative dan Collaborative Learning

 Hello everyone!! Welcome to my blog.


Kembali lagi bersama aku Nahda.. Kali ini aku membahas mengenai Sintaks Model Cooperative dan Collaborative Learning.


Selamat menyimak..





[5] Model Pembelajaran Inovatif

Model-model Pembelajaran Inovatif (bagian 2): cooperative and collaborative learning

Hello everyone!! Welcome to my blog.

Perkenalkan aku Nahda Hisanah, mahasiswi Prodi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang Angkatan 2020.

Kali ini aku akan membahas mengenai materi Model-model Pembelajaran Inovatif (bagian 2): cooperative and collaborative learning untuk memenuhi tugas mata kuliah Model Pembelajaran Inovatif offering P9 yakni tugas Deskripsi Novelty dan Analisis Kritis Artikel.

Analisis Kritis :

-Rumusan masalah : Kelemahan yang terjadi pada proses pembelajaran yang menyebabkan kurangnya kemampuan berpikir kritis pada siswa adalah siswa lebih sering belajar dengan mengulang bacaan daripada menguji diri untuk lebih memahami isi pelajaran dengan cara yang berbeda. Keterampilan berpikir pada siswa kurang terasah karena siswa masih terbiasa mencontoh apa yang diberikan oleh guru, belajar dengan mengulang bacaan, tanpa mau berfikir untuk menemukan cara belajar sendiri yang lebih mudah dipahami, sehingga ketika siswa diberikan masalah yang berbeda, mereka akan kesulitan menyelesaikannya. Artinya, kemampuan berpikir siswa masih terbatas pada hal-hal yang dicontohkan.

-Tujuan penelitian : meneliti pencapaian hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran kolaboratif pada pembelajaran fisika, serta untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi kolaboratif terhadap pencapaian hasil belajar fisika siswa.

-Metode : Jenis penelitian yang dilakukan berdasarkan dengan masalah dan tujuan yang akan dicapai adalah quasi eksperiment research (eksperimen semu). Pada penelitian eksperimen semu peneliti tidak mampu mengontrol secara ketat variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 

-Rancangan penelitian : Posttest only control group design. Dimana kedua kelas akan diberikan posttest diakhir pembelajaran. Berdasarkan desain tersebut penelitian ini menggunakan 2 kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian ini perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen diterapkan dengan pembelajaran kolaboratif, sedangkan pada kelas kontrol tidak diterapkan pembelajaran kolaboratif. Pada akhir penelitian ini di kedua kelas diberikan tes tertulis untuk melihat hasil belajar siswaSampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik yang peneliti gunakan yaitu purposive sampling, kemudian dilanjutkan dengan cluster random sampling.

-Hasil penelitian : Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan yaitu penerapan strategi kolaboratif dalam pembelajaran fisika pada kelas eksperimen di kelas X. Sesudah melakukan analisis data penelitian tersebut dan didapatkan bahwa terdapat pengaruh yang berarti dari penerapan strategi pembelajaran kolaboratif dalam pembelajaran fisika terhadap pencapaian hasil beajar siswa kelas X di SMAN 12 Padang. Hal ini ditunjukkan dari hasil belajar siswa pada kelas ekspermen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol setelah diberikannya perlakuan yang berbeda antara kedua kelas sampel tersebut.

Novelty :

Kurikulum 2013 revisi 2017, siswa dituntut mencapai kompetensi keterampilan 4C, yaitu: 1) critical thinking (berpikr kritis), 2) collaboration (berkolaborasi), 3) creativities (kreatif), dan 4) communication (berkomunikasi). Berkenaan pada kemampuan kolaboratif, dalam dunia pendidikan pembelajaran kolaboratif cukup popular diterapkan disekolah maupun perguruan tinggi. Siswa yang berbeda-beda mampu bekerjasama dan saling berbagi dalam kegiatan pembelajaran, baik antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan bahan belajar, dan lain sebagainya. Pada penelitian ini peneliti mengembangkan collaborative learning untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai proses pengembangan pemahaman berpikir, kepercayaan diri berani mengemukakan pendapatnya, dan mampu bekerja sama dengan teman-temannya.

Thank you everyone!!

Artikel yang dibahas bisa diakses disini

Friday, February 17, 2023

[4] Sintaks Model PBL

Hello everyone!! Welcome to my blog.

Kembali lagi bersama aku Nahda.. Kali ini aku membahas mengenai Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning.

Selamat menyimak..


Monday, February 13, 2023

[4] Model Pembelajaran Inovatif

  Model-model Pembelajaran Inovatif (bagian 1) : Pembelajaran berbasis masalah, inkuiri, dan proyek pembelajaran, (karakteristik, sintaks, dan penilaian)

Hello everyone!! Welcome to my blog.

Perkenalkan aku Nahda Hisanah, mahasiswi Prodi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang Angkatan 2020.

Kali ini aku akan membahas mengenai materi Model-model Pembelajaran Inovatif (bagian 1) : Pembelajaran berbasis masalah, inkuiri, dan proyek pembelajaran, (karakteristik, sintaks, dan penilaian) untuk memenuhi tugas mata kuliah Model Pembelajaran Inovatif offering P9 yakni tugas Deskripsi Novelty dan Analisis Kritis Artikel.

Analisis Kritis :

-Rumusan masalah : Kemampuan pemecahan masalah sangat dibutuhkan siswa dalam pembelajaran fisika. Hal ini dikarenakan aktivitas pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan baru dan memfasilitasi pembelajaran fisika (Mukhopadhyay, 2013). Dalam menghadapi tantangan abad ke-21, guru lebih baik mempersiapkan siswa untuk menjadi seorang penyelidik, pemecah masalah, berpikiran kritis dan kreatif.

-Tujuan penelitian : mendapatkan modul fisika berbasis problem based learning pada topik keseimbangan dan dinamika rotasi untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa SMA dan mengetahui bagaimana kelayakannya serta respon siswa terhadap modul tersebut.

-Metode : Penelitian  ini  merupakan  penelitian  &  pengembangan  atau biasa disebut dengan Research  and  Development (R&D) yang  bertujuan menghasilkan  modul pembelajaran  berbasis problem  based learning  pada topik  keseimbangan  dan dinamika rotasi. 

-Prosedur penelitian : Prosedur penelitian yang digunakan memanfaatkan modifikasi dari langkah-langkah penelitian yang dikemukakan oleh Borg & Gall. Menurut Borg & Gall (dalam Sukmadinata, 2008), menyatakan bahwa terdapat sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan draf produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) merevisi hasil uji coba, (6) uji coba lapangan, (7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan, (8) uji pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk akhir, (10) diseminasi dan implementasi. Namun pada penelitian ini diambil lima langkah awal saja yaitu, (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan draf produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) merevisi hasil uji coba.

-Hasil penelitian : Modul pembelajaran fisika berbasis PBL pada topik keseimbangan dan dinamika rotasi dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa SMA. Hal ini dapat diketahui dengan penilaian ahli materi dan guru fisika pada komponen kelayakan isi. Kelayakan modul pembelajaran fisika berbasis PBL pada topik keseimbangan dan dinamika rotasi sangat valid berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media dan guru fisika SMA pada komponen isi, komponen penyajian dan komponen Bahasa. Respon siswa terhadap modul pembelajaran fisika berbasis PBL pada topik keseimbangan dan dinamika rotasi pada uji coba terbatas diperoleh presentase kelayakan komponen isi modul sebesar 95 % dengan kriteria sangat sesuai dan presentase kelayakan komponen tampilan modul sebesar 96,5 % dengan kriteria sangat sesuai.

Novelty :

Tidak ditemukan novelty pada artikel tersebut.

Thank you everyone!!

Artikel yang dibahas bisa diakses disini

Thursday, February 9, 2023

[3] Teori Belajar Konstruktivistik, Kognitif dan Sosial dalam Pembelajaran Fisika

 Hello everyone!! Welcome to my blog.

Kembali lagi bersama aku Nahda.. Kali ini aku membahas mengenai Teori Belajar Konstruktivistik, Kognitif dan Sosial dalam Pembelajaran Fisika.

Selamat menyimak..



Wednesday, February 8, 2023

[3] Model Pembelajaran Inovatif

 Teori Belajar Konstruktivistik, Kognitif dan Sosial dalam Pembelajaran Fisika

 Hello everyone!! Welcome to my blog.

Perkenalkan aku Nahda Hisanah, mahasiswi Prodi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang Angkatan 2020.

Kali ini aku akan membahas mengenai materi Teori Belajar Konstruktivistik, Kognitif dan Sosial dalam Pembelajaran Fisika untuk memenuhi tugas mata kuliah Model Pembelajaran Inovatif offering P9 yakni tugas Deskripsi Novelty dan Analisis Kritis Artikel.

Analisis Kritis :

-Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai teori pembelajaran yang diterapkan di sekolah.

-Metode yang digunakan adalah observasi dan studi literatur.

-Kegiatan observasi yang dilakukan adalah untuk menganalisis aplikasi teori belajar yang dilaksanakan di sekolah. Analisis dalam kegiatan observasi ini berangkat dari kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh kelompok observer terhadap proses pembelajaran khususnya pembelajaran fisika di kelas. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi aplikasi teori belajar tertentu yang diterapkan dalam pembelajaran yang telah dilakukan.

-Hasil yang ditemukan dapat dikatakan bahwa penerapan teori pembelajaran di sekolah diantaranya : perpaduan aplikasi teori belajar kognitivisme yakni teori belajar bermakna David P. Ausubel dan teori belajar konstruktivisme yakni teori belajar Jean Piaget dan Vigotsky.

Novelty :

-Tidak terdapat novelty pada artikel tersebut. Kegiatan observasi sangat membantu para mahasiswa untuk mengenali, mengidentifikasi, serta melakukan analisis terhadap aplikasi teori-teori belajar. Secara khusus, kelompok observer melakukan pengamatan terhadap pembelajaran fisika.

Thank you everyone!!

Artikel yang dibahas bisa diakses disini

[11] Pengembangan Instrumen Pengukur HOTS

Hello everyone!! Welcome to my blog. Kembali lagi bersama aku Nahda.. Kali ini aku membahas mengenai Langkah Pengembangan Instrumen Pengukur...